Sabtu, 18 Mei 2024

David Raya Raih Penghargaan Golden Glove Premier League

 Arsenal boleh berbangga karena penjaga gawang terkemukanya, David Raya, telah resmi meraih penghargaan Golden Glove atau Sarung Tangan Emas untuk jumlah clean sheet terbanyak di Premier League musim 2023/2024.

Sepanjang musim tersebut, Raya telah tampil sebanyak 31 kali. Pencapaiannya yang mengesankan adalah 16 clean sheet.

Raya berhasil mengungguli kiper Everton, Jordan Pickford, yang hanya mencatat 13 clean sheet. Di posisi berikutnya, ada Bernd Leno dari Fulham dan kiper Man City, Ederson, yang sama-sama mencatatkan 10 clean sheet.

Sementara itu, kiper Manchester United, Andre Onana, dan penjaga gawang Aston Villa, Emiliano Martinez, menempati posisi berikutnya dengan mencatat delapan clean sheet yang sama.

David Raya memiliki peluang untuk menambah jumlah clean sheet musim ini menjadi 17 apabila mampu menjaga gawangnya tak kebobolan dalam laga terakhir pekan ini melawan Everton pada hari Minggu (19/5/2024) besok.

David Raya menjadi penjaga gawang ketiga sepanjang sejarah Arsenal yang berhasil meraih penghargaan Golden Glove, yang pertama kali diperkenalkan sejak musim 2004/2005.

Kiper pertama Arsenal yang meraihnya adalah Wojciech Szczesny. Pada musim 2013/2014, kiper asal Polandia itu juga mencatatkan 16 clean sheet.

Prestasi Szczesny kemudian diikuti oleh Petr Cech dua musim berikutnya. Mantan kiper Chelsea itu juga berhasil meraih 16 clean sheet pada musim 2015/2016.

David Raya Arsenal

Menariknya, musim ini merupakan musim pertama bagi David Raya di Arsenal. Kiper berusia 28 tahun itu direkrut dari Brentford pada tahun lalu dengan status pinjaman selama satu musim.

Raya hanya kalah dari delapan kiper dalam sejarah Premier League yang berhasil mencatatkan clean sheet lebih banyak darinya dalam musim debut bersama klub baru.

Arsenal hampir pasti akan mempermanenkan status Raya dengan memanfaatkan opsi pembelian senilai 27 juta poundsterling pada musim panas mendatang.


Kamis, 16 Mei 2024

Inilah Chelsea yang Dirindukan

 Chelsea meraih kemenangan yang sangat penting melawan Brighton dalam laga tunda pekan ke-34 Premier League, pada Kamis, 16 Mei 2024. Kini, The Blues telah memenangkan empat pertandingan secara beruntun, dan ini adalah performa Chelsea yang telah dinantikan.

Dalam pertandingan di Stadion Amex tersebut, Chelsea tampil dengan komposisi pemain terbaik. Cole Palmer membawa The Blues unggul dengan mencetak gol pada menit ke-34. Hingga babak pertama berakhir, Chelsea unggul 1-0.

Di babak kedua, tepatnya pada menit ke-64, Christopher Nkunku berhasil membawa Chelsea memperlebar keunggulannya menjadi 2-0. Meskipun begitu, The Blues tidak bisa mempertahankan clean sheet karena Danny Welbeck berhasil mencetak gol bagi Brighton pada menit 90+7.

Dengan hasil tersebut, Chelsea kini menduduki posisi keenam dalam klasemen Premier League dengan mengumpulkan 60 poin. The Blues hanya memerlukan satu poin tambahan untuk memastikan partisipasi mereka dalam kompetisi antarklub Eropa musim depan.

Chelsea Rajin Menang

Chelsea mengalami kesulitan pada awal musim 2023/2024 di bawah kepemimpinan Mauricio Pochettino yang mendapat banyak kritik. Namun, menjelang akhir musim, The Blues berhasil menemukan performa terbaik mereka.

Dalam empat pertandingan terakhir, Chelsea meraih kemenangan di setiap laga. Selama periode tersebut, Cole Palmer dan rekan-rekannya mampu mencetak total 12 gol, sementara hanya kebobolan tiga gol. Ini adalah Chelsea yang dinanti-nantikan oleh para penggemar mereka, tim yang mampu meraih kemenangan secara konsisten.

"Pendekatan dalam pertandingan, terutama melawan tim-tim yang tampil baik seperti Brighton, adalah penghargaan besar bagi para pemain kami," ujar Pochettino.

"Saya sangat gembira, dan tiga poin ini membawa kami ke posisi yang sangat baik dalam klasemen menjelang pertandingan terakhir melawan Bournemouth. Kami memiliki peluang besar untuk bermain di kompetisi Eropa," tegas manajer asal Argentina tersebut.

Menjaga Mentalitas Chelsea

Chelsea mencapai banyak kemajuan pada akhir musim 2023/2024. Setelah melewati musim yang penuh dinamika dan tantangan, The Blues memiliki potensi untuk mengakhiri musim dengan lima kemenangan beruntun, menciptakan akhir yang bahagia.

Meskipun demikian, Chelsea baru meraih empat kemenangan. Laga melawan Bournemouth akan menjadi target kelima bagi Chelsea untuk mencapai kemenangan beruntun. Penting bagi Chelsea untuk menjaga mentalitas tim agar bisa meraih kemenangan dalam laga terakhir mereka, khususnya di kandang sendiri.

"Kami akan fokus pada pemulihan dan mempertahankan mentalitas untuk meraih kemenangan, dan kemudian kita akan melihat bagaimana hasilnya. Yang paling penting adalah keyakinan, performa, dan mencapai hasil yang sangat baik," tegas Pochettino.

Arsenal dan Liverpool Boleh Duduk Bareng

 Arsenal dan Liverpool mungkin akan membuat klub-klub lain iri terhadap dominasi Manchester City. Bersaing dengan Man City di Liga Inggris bisa sangat menantang. Konsistensi saja tidak cukup, mereka harus terus bermain di level tertinggi.

Arsenal kemungkinan akan mengalami kekecewaan besar musim ini. Meskipun bertarung sepanjang musim dan bahkan memimpin klasemen untuk beberapa pekan, The Gunners mungkin harus menerima kenyataan bahwa mereka gagal menjadi juara.

Hal ini terutama karena mereka harus bersaing dengan kekuatan yang luar biasa dari Manchester City. Meskipun skuad Mikel Arteta telah tampil luar biasa musim ini, Man City tetap menjadi lawan yang sulit untuk dikalahkan.

Baru-baru ini, Arsenal harus merelakan posisinya turun dari puncak klasemen. Dalam pertandingan tunda pekan ke-34 pada Rabu (15/5), Manchester City berhasil mengalahkan Tottenham dengan skor 2-0. Dengan tambahan tiga poin tersebut, Man City berhasil menduduki posisi puncak klasemen.

Sebagai juara bertahan, Man City telah mengumpulkan total 88 poin, sedangkan Arsenal menempati peringkat kedua dengan 86 poin. Hanya tersisa satu pertandingan lagi. Meskipun telah berjuang keras sepanjang musim, Arsenal mungkin harus menerima kenyataan bahwa mereka gagal meraih gelar juara.

Arsenal Koleksi 27 Kemenangan

Arsenal telah menampilkan performa terbaik musim ini. Kemenangan atas Manchester United pekan lalu membantu Arsenal mencatat rekor baru dalam era modern. Sejauh ini, The Gunners telah mengamankan total 27 kemenangan di Premier League musim ini.

Angka ini merupakan rekor baru bagi Arsenal dalam era Premier League. Sebelumnya, Arsenal hanya dua kali meraih lebih banyak kemenangan, yaitu pada musim 1970/1971 (29 kemenangan) dan musim 1930/1931 (28 kemenangan).

Total 27 kemenangan musim ini bahkan melampaui jumlah kemenangan era Invincibles Arsenal pada musim 2003/2004. Saat itu, mereka berhasil meraih total 26 kemenangan dan 12 hasil imbang.

Dengan 27 kemenangan tersebut, Arsenal telah mengumpulkan total 81 poin, seharusnya mencukupi untuk bersaing merebut gelar juara. Selain itu, The Gunners juga mencatat lima hasil imbang, sehingga total poin mereka sekarang adalah 86 poin.

Sekarang Arsenal tahu pengalaman Liverpool

Sayangnya, Arsenal harus menghadapi tantangan dari Man City yang begitu kuat. Bukan karena kelemahan Arsenal atau kelengahan skuad Mikel Arteta, melainkan karena Man City memang menjadi lawan yang sangat sulit untuk dikalahkan.

Dengan satu pertandingan tersisa, misalkan Man City dan Arsenal sama-sama meraih kemenangan, maka Man City akan menutup musim dengan 91 poin, sementara Arsenal dengan 89 poin. The Gunners hanya tertinggal dua poin, yang berarti gagal meraih gelar juara.

Kasus yang dialami Arsenal musim ini mirip dengan yang pernah dialami Liverpool beberapa tahun lalu. Liverpool dua kali nyaris meraih gelar juara, namun selalu kalah tipis dari Man City, yaitu pada musim 2021/2022 dan 2018/2019, dengan selisih tipis hanya 1 poin.

Barisan klub sakit hati

Keberhasilan dan kegagalan dalam persaingan merebut trofi memang sudah menjadi bagian yang biasa, tapi tentu rasanya berbeda ketika kekalahan terjadi dengan selisih hanya dua poin atau bahkan satu poin saja. Apalagi, kalah dari Man City yang memang terlalu kuat.

Dalam 10 tahun terakhir, hanya Liverpool dan Arsenal yang benar-benar merasakan getirnya kalah dari Man City dengan selisih poin yang tipis. Sementara tim-tim lain juga mengalami kekalahan, namun dengan selisih poin yang cukup besar.

Pada musim lalu, Man City keluar sebagai juara dengan mengumpulkan 89 poin, sedangkan Arsenal hanya mampu mengoleksi 84 poin. Meskipun tidak begitu jauh, namun kegagalan musim lalu tidaklah seberat kegagalan yang dialami musim ini - jika terjadi.

Sebaliknya, pada musim 2020/2021, Man City meraih gelar juara dengan 86 poin, sementara Man United berada di peringkat kedua dengan 74 poin. Selisih poin di antara keduanya sangat jauh, sehingga Man City sudah memastikan gelar juara sebelum musim berakhir.

Bahkan, Man City sendiri belum pernah merasakan kekalahan dengan selisih poin yang tipis. Pada musim 2019/2020, ketika Liverpool menjadi juara dengan mengumpulkan 99 poin, Man City hanya mampu finis di peringkat kedua dengan 81 poin.

Karena itu, saat ini hanya dua klub yang merasakan kekecewaan yang mendalam: Liverpool dan Arsenal. Mereka merasa sangat kecewa karena gagal meraih gelar juara dengan selisih poin yang tipis dalam persaingan sengit melawan Man City.

Selasa, 14 Mei 2024

Bayer Leverkusen Catat Rekor Baru 50 Laga Tak Terkalahkan

 Bayer Leverkusen telah mencatat sejarah di panggung Eropa dengan meraih rekor 50 pertandingan tak terkalahkan dalam musim ini. Namun, pelatih mereka, Xabi Alonso, tidak puas dengan pencapaian tersebut dan memiliki ambisi lain yang ingin dikejar.

Prestasi gemilang Leverkusen semakin berkembang setelah mereka mengalahkan VfL Bochum dengan skor mencolok 5-0 pada Senin (13/5/2024). Yang menarik, pertandingan melawan VfL Bochum juga menjadi titik balik bagi kebangkitan Leverkusen.

Tepat setahun sebelumnya, Leverkusen mengalami kekalahan pahit 2-3 dari Bochum. Sejak saat itu, Leverkusen berubah menjadi tim yang tak terkalahkan dalam setiap pertandingannya.

Xabi Alonso menegaskan bahwa perjalanan Leverkusen masih berlanjut. Masih ada beberapa target besar yang ingin mereka capai.

"Belum selesai. Fokus kami adalah pada apa yang akan datang. Masih ada tiga tantangan besar, tiga target besar yang ingin kami capai. Pertama-tama Bundesliga, jika kami bisa menyelesaikannya tanpa kekalahan, itu akan menjadi pencapaian yang luar biasa, prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan setelah itu, kami memiliki dua final besar, yaitu Liga Europa dan DFB Pokal. Sampai saat ini semuanya berjalan dengan sangat baik, tetapi... masih ada dua pekan lagi," ujar Xabi Alonso.

Final Liga Europa dan DFB Pokal menjadi salah satu target utama Leverkusen dan Xabi Alonso untuk mencatat sejarah sebagai treble winner musim ini.


Senin, 13 Mei 2024

Mainnya Arsenal Emang Nggak Bagus dan Ngebosenin

 Arsenal memenangkan pertandingan melawan Manchester United di Old Trafford, membuat para penggemar The Gunners merasa puas dengan hasilnya.

Pada pekan ke-37 Premier League 2023/2024, Arsenal bertandang ke markas Manchester United di Old Trafford pada hari Minggu (12/05/2024). Pertandingan berlangsung dengan intensitas yang tinggi dan penuh dengan persaingan sengit.

Meskipun Manchester United memberikan perlawanan yang kuat, Arsenal berhasil mencuri kemenangan dengan skor tipis 0-1.

Leandro Trossard menjadi penentu satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut. Kemenangan ini mengundang beragam reaksi dari para penggemar Arsenal. Sebagian merasa senang, namun ada juga yang tidak sepenuhnya puas dengan performa tim yang dinilai di bawah standar. Di sisi lain, beberapa penggemar gembira dengan pencapaian rekor baru yang berhasil diraih oleh pasukan Mikel Arteta.

MU mampu memberikan perlawanan kepada Arsenal. Namun, pada akhirnya, The Gunners berhasil meraih kemenangan dengan skor tipis 0-1.

Gol tunggal dalam pertandingan itu dicetak oleh Leandro Trossard. Kemenangan ini memicu beragam reaksi dari para penggemar Arsenal. Ada yang merasa gembira, tetapi ada juga yang merasa kurang puas karena penampilan The Gunners dianggap di bawah standar. Namun, ada juga yang senang dengan pencapaian baru yang diraih oleh skuad Mikel Arteta.

Manajer Manchester United, Erik ten Hag, menjadi sorotan dalam pertandingan antara Manchester United vs Arsenal, pada Minggu (12/5/2024) malam. Selain karena kekalahan MU, Ten Hag juga banyak diperbincangkan karena pilihan busananya.

Bermain di Old Trafford, MU sudah terpaksa tertinggal ketika pertandingan baru berjalan 21 menit. Kelengahan pertahanan Setan Merah dimanfaatkan oleh Leandro Trossard untuk mencetak gol setelah menerima assist dari Kai Havertz.

MU, yang tidak diperkuat oleh sejumlah pilar utamanya, berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan. Namun, upaya mereka tidak berhasil hingga peluit panjang pertandingan berkumandang.

Kekalahan ini membuat MU terpaku di peringkat delapan klasemen dengan total poin 54. Sementara itu, kemenangan ini membawa Arsenal kembali ke puncak tabel klasemen, menjaga peluang mereka untuk meraih gelar juara.

Busana Erik ten Hag

Erik ten Hag tampil dalam pertandingan Premier League antara Manchester United vs Arsenal, pada Minggu (12/5/2024). Salah satu yang menarik perhatian banyak pihak dari pertandingan ini adalah pilihan kostum Ten Hag. Manajer Belanda itu memilih untuk mengenakan setelan jas berwarna coklat dari bahan linen.

Pada pandangan pertama, tidak ada yang aneh dengan pilihan pakaiannya, hingga diperhatikan bahwa sebelum pertandingan, prakiraan cuaca sudah menyebutkan adanya hujan lebat di sekitar Old Trafford.

Biasanya, dalam situasi seperti ini, seorang pelatih akan memilih untuk mengenakan pakaian yang tahan air, seperti jaket latihan. Namun, tampaknya Ten Hag memilih untuk tidak melakukannya.

Seperti yang diprediksi, hujan deras mulai turun di stadion kebanggaan MU pada menit-menit akhir pertandingan. Akibatnya, setelan jas mewah milik Ten Hag pun menjadi basah kuyup.

Ejekan untuk Erik ten Hag

Selebrasi William Saliba bersama Gabriel Magalhaes dalam pertandingan antara Manchester United vs Arsenal di Old Trafford, pada Minggu (12/5/2024). (c) Dok. Arsenal

Tidak terhindarkan, pilihan pakaian Erik ten Hag menjadi perbincangan banyak orang. Salah satunya adalah mantan kapten MU, Gary Neville. "Dia terlalu cepat beralih ke musim semi/panas," ujar Neville di Sky Sports.

"Ten Hag pantas dipecat karena setelan jas itu, ditambah lagi pilihan bajunya dan sepatunya," ujar seorang pengguna media sosial.

"Pemilihan setelan jas linen Ten Hag ketika diperkirakan akan ada badai adalah kesalahan penilaian yang besar. Terutama karena Sir Jim Ratcliffe menonton di tribun," tulis seorang pengguna media sosial lainnya.

"Setelan Ten Hag basah karena hujan. Langsung ke C&A (toko pakaian asal Belanda) di pagi hari untuk mendapatkan penggantinya," tulis pengguna media sosial lainnya.

Minggu, 12 Mei 2024

Manchester City yang Mengerikan

Kekuatan tim Manchester City yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir di Liga Primer Inggris. Mereka telah mendominasi liga dengan gaya bermain menyerang yang mengagumkan dan penampilan konsisten yang menakjubkan. Dalam artikel tersebut, diuraikan bagaimana Man City telah menjadi salah satu tim paling kuat di Inggris dan Eropa di bawah manajer Pep Guardiola.

Manchester City dikenal karena memiliki skuad yang sangat berbakat dan mendalam, dengan pemain bintang seperti Kevin De Bruyne, Raheem Sterling, dan Sergio Aguero. Mereka telah menghadapi persaingan sengit dengan tim-tim lain di Liga Primer, tetapi tetap kokoh di puncak klasemen.

Selain itu, artikel tersebut membahas dominasi Man City dalam kompetisi domestik dan pencapaiannya dalam mencapai gelar juara. Mereka juga telah tampil impresif di kompetisi Eropa seperti Liga Champions.

Secara keseluruhan, artikel tersebut menggambarkan betapa mengerikannya Manchester City sebagai kekuatan dominan dalam sepak bola Inggris dan bagaimana mereka telah mengubah lanskap kompetisi dengan gaya permainan mereka yang menyerang dan kualitas permainan yang luar biasa.

Manchester City tidak berhasil mempertahankan gelar Liga Champions pada musim 2023/2024, tetapi mereka menunjukkan performa yang mengesankan dalam persaingan Premier League. Pada laga pekan ke-37 melawan Fulham pada Sabtu, 11 Mei 2024, di Craven Cottage, Man City meraih kemenangan telak 4-0.

Pertandingan itu disorot oleh penampilan gemilang Josko Gvardiol, yang mencetak dua gol untuk Man City. Meskipun memiliki kesempatan untuk mencetak hattrick melalui tendangan penalti, Gvardiol memilih untuk memberikan kesempatan kepada Julian Alvarez.

Kemenangan ini membawa Man City mendominasi dalam persaingan juara. Mereka saat ini mengumpulkan 85 poin, unggul dua poin dari Arsenal yang belum memainkan pertandingan pekan ke-37. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini, Bolaneters.

Mungkin Bakal Sulit Dibendung

Pertandingan melawan Fulham sungguh mencerminkan performa terbaru Man City. Mereka tampil agresif, mengancam lawan dari segala sisi, dan mampu mencetak sejumlah gol.

Dalam empat pertandingan terakhir di Premier League, Man City berhasil mencetak total 15 gol. Tak hanya mematikan di serangan, mereka juga menunjukkan pertahanan yang kokoh. Gawang yang dikawal oleh Ederson Moraes hanya kebobolan satu kali selama periode tersebut.

Man City bahkan tetap efektif meskipun Erling Haaland tidak dalam kondisi terbaiknya. Di bawah asuhan Pep Guardiola, tim selalu menemukan cara untuk menembus pertahanan lawan, terutama dengan Kevin De Bruyne yang kembali ke performa terbaiknya.

Berikut adalah hasil dari empat pertandingan terakhir Man City di Premier League:

26/04/24 Brighton 0 - 4 Manchester City
28/04/24 Nottingham 0 - 2 Manchester City
04/05/24 Manchester City 5 - 1 Wolves
11/05/24 Fulham 0 - 4 Manchester City

Menjaga Pedal Gas Tetap Kencang

Man City masih memiliki satu pertandingan tertunda yang dapat sangat menentukan dalam persaingan juara dengan Arsenal. Meskipun demikian, Pep Guardiola tidak ingin timnya menjadi lengah dan kehilangan poin pada pertandingan-pertandingan yang tersisa.

"Tidak, kami tidak boleh santai karena jika kami santai, kami tidak akan bermain sebaik itu," kata Guardiola.

"Namun, kami sadar bahwa kami harus memenangkan setiap pertandingan jika ingin mencapai sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Yang kami inginkan adalah memainkan pertandingan terakhir di kandang dengan kendali sepenuhnya di tangan kami. Jadi, kami harus memenangkan pertandingan melawan Tottenham," tegasnya.

Casemiro Mengikuti Jejak Cristiano Ronaldo ke Al-Nassr

Dalam sebuah kejutan besar, gelandang Real Madrid, Casemiro, telah menyusul mantan rekan setimnya Cristiano Ronaldo ke klub Arab Saudi Al-Nassr. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak di dunia sepak bola.

Setelah bermain selama bertahun-tahun di Santiago Bernabeu, Casemiro memutuskan untuk mencari tantangan baru dan memilih untuk bergabung dengan Al-Nassr. Transfer ini diharapkan akan memberi kesempatan baru bagi pemain Brasil ini untuk berkembang lebih jauh dalam karirnya.

Al-Nassr sendiri merupakan klub yang ambisius dan telah menunjukkan minatnya dalam mendatangkan pemain-pemain bintang. Dengan kedatangan Casemiro, mereka menambahkan kekuatan besar ke lini tengah mereka, yang dapat memberikan dampak signifikan pada performa tim.

Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari kedua klub tentang transfer ini, kabar tersebut telah menarik perhatian banyak penggemar sepak bola di seluruh dunia. Mereka akan menunggu dengan antusias untuk melihat apakah Casemiro dapat memberikan kontribusi besar bagi Al-Nassr di masa depan.

Spekulasi Tentang Masa Depan Casemiro: Akan Bergabung dengan Al-Nassr

Kabar tentang masa depan Casemiro mengalami perubahan besar. Gelombang berita mengindikasikan bahwa sang gelandang akan meninggalkan Manchester United dan menuju Al-Nassr musim depan.

Casemiro memang tengah menjadi sorotan dengan rumor akan meninggalkan MU. Kabarnya, Setan Merah berencana untuk melepasnya setelah performanya menurun secara drastis di musim 2023/2024.

Tidak hanya itu, Casemiro juga diyakini akan melanjutkan karirnya di Arab Saudi. Beberapa klub dalam Saudi Pro League kabarnya sangat tertarik untuk merekrutnya dari Manchester United.

Menurut laporan dari Caught Offside, tujuan akhir Casemiro telah mulai terkuak. Kabarnya, ia akan bergabung dengan Al-Nassr di musim depan.

Rekomendasi Ronaldo

Menurut laporan itu, Cristiano Ronaldo sendiri yang merekomendasikan Al Nassr untuk merekrut Casemiro.

Ronaldo sudah menjadi rekan setim Casemiro untuk waktu yang lama. Ia tahu betul kualitas yang dimiliki sang gelandang.

Itulah mengapa ia percaya Casemiro bisa meningkatkan kekuatan Al-Nassr. Jadi ia meminta klubnya itu mendatangkan sang gelandang di musim panas nanti.

Siap Bayar Mahal

Menurut laporan itu, Al-Nassr siap mengeluarkan sejumlah besar uang untuk merekrut Casemiro di musim panas mendatang.

Mereka disebut bersedia membayar sekitar 40 juta Euro untuk sang gelandang. Mereka menganggap harga tersebut pantas untuk Manchester United.

Menurut laporan tersebut, Manchester United puas dengan tawaran yang diajukan oleh Al-Nassr untuk Casemiro.

Mereka memang menargetkan penjualan sang gelandang dengan kisaran harga antara 30 hingga 40 juta Euro, sehingga mereka bersedia melepasnya ke Arab Saudi.

David Raya Raih Penghargaan Golden Glove Premier League

 Arsenal boleh berbangga karena penjaga gawang terkemukanya, David Raya, telah resmi meraih penghargaan Golden Glove atau Sarung Tangan Emas...